Skip to main content

bagan sejarah aritmetika

Berisikan ruang lingkup, cabang, dan tokoh aritmatika dari tahun 973 - 1429

Comments

Popular posts from this blog

TERJEMAH, TAFSIR, TA’WIL DAN TERJEMAH TAFSIRIYAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1        LATAR BELAKANG Al-Qur'an seperti diyakini kaum muslim merupakan kitab hidayah, petunjuk bagi manusia dalam membedakan yang haq dengan yang batil. Dalam Al-Qur'an itu sendiri menegaskan beberapa sifat dan ciri yang melekat dalam dirinya, di antaranya bersifat transformatif. Yaitu membawa misi perubahan untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan-kegelapan, Zhulumat (di bidang akidah, hukum, politik, ekonomi, sosial budaya dll) kepada sebuah cahaya, Nur petunjuk ilahi untuk menciptakan kebahagiaan dan kesentosaan hidup manusia, dunia-akhirat. Dari prinsip yang diyakini kaum muslim inilah usaha-usaha manusia muslim dikerahkan untuk menggali format-format petunjuk yang dijanjikan bakal mendatangkan kebahagiaan bagi manusia. Maka dari pernyataan itu pulalah, konsep tentang manusia dan identitasnya dalam menjabarkan misi kekhalifahan dan ubudiyyah di muka bumi menjadi penentu yang determinan dalam proses mengkaji dan memahami teks suci yang d

Berkenalan dengan Al-Qur'an

A.   Pengertian Al-Qur’an             Menurut pendapat yang paling kuat, seperti ya n g telah dikemukakan oleh Subhi Shalih, Al-Qur’an berarti bac a an. Ia merupakan kata turunan (mashdar) kata qara’a (fi’il madli) denga arti ism al-maf’ul, yaitu maqru’ yang dibaca (Al-Qur’an dan terjemahannya, 1990: 15). Pengertian ini merujuk pada sifat Al-Qur’an yang difirmankan-Nya dalam Al-Qur’an (Q.S al-Qiyamah [75]: 17-18). Dalam ayat tersebut, Allah berfirman: “ Sesunggahnya atas tanggungan kamilah mengumpulkanya (didadamu) dan (membuat kamu pandai) membacanya. Apabila kami telah selesaimembacanya, maka ikutilaah bacaan itu.” (Q.S al-Qiyamah [75]: 17-18). { [1] } 1.       Pengertian Etimologi (Bahasa) Para ulama telah berbeda pendapat di dalam menjelaskan kata Al-Qur’an dari sisi: derivasi (Isytiqad), cara melafalkan (apakah memaka i hamzah atau tidak), dan me r upakan kata sifat atau kata jadian. Sebagian dari mereka, diantaranya Al-Zujaj, menjelaskan bahwa kata Al-Qur’an