Bermula dari sebuah tugas di semester 2 untuk membuat dongeng tentang Ilmuwan Muslim, alhamdulillah kami dapat menyelesaikannya dengan baik, berikut dongen yang kami buat, semoga bermanfaat
" AL-KHAZINI"
Memperkenalkan aljabar dan teknik penghitungan
ke dalam statistika
Dinasti Seljuk Inilah kekaisaran Islam pertama
Turki yang memerintah dunia Islam. Kekuasaan yang digenggamnya begitu luas
meliputi Asia Tengah dan Timur Tengah . Terbentang dari Anatolia hingga ke
Punjab di belahan selatan Asia. Kekaisaran Seljuk Agung yang mulai menancapkan
kekuasaan pada abad ke-11 M hingga 14 M itu didirikan suku Oghuz Turki yang
memeluk Islam mulai abad ke-10 M. Sejatinya, Kekaisaran Seljuk dirintis oleh
Seljuk Bek. Namun, Kerajaan Seljuk yang berdiri pada 1037 M itu baru terwujud
pada era kepemimpinan Thugril Bek yang berkuasa hingga 1063 M. Sejarah mencatat
Dinasti Seljuk sebagai kerajaan yang mampu menghidupkan kembali kekhalifahan
Islam yang ketika itu nyaris tenggelam.
Pada masa Kerajaan Islam yang telah berhasil
menaklukan wilayah kekuasaan Kaisar Konstantinopel, yaitu Romanus IV Diogenes. Hiduplah
seorang laki-laki asal Bizantium atau Yunani yang menjadi budak Dinasti Seljuk Turki.
Lelaki itu bernama Abdurrahman
al-Khazini. Sebagai seorang budak hidupnya tidak hanya berdiam di satu tempat,
banyak diantaranya yang dikirim kepada Dinasti lain. Hal itu berlaku juga
terhadap Al-Khazini. . Setelah menjadi budak di Dinasti Suljek Turki, Al-Khazini
kemudian di bawa ke Merv.
Merv merupakan sebuah
kota yang terletak di tenggara Turkmenistan dan merupakan ibu
kota Provinsi Merv. Pada tahun 1999,
kota ini berpenduduk sekitar 123.000 jiwa berdasarkan sensus yang dilakukan. Merv
merupakan kota keempat terbesar di Turkmenistan dan merupakan pusat
industri terbesar untuk industri gas alam dan industri kapas yang merupakan produk
ekspor unggulan Turkmenistan.
Sejak lama Sang Tuan telah memperhatikan cara
Al-Khazini bekerja, ia melihat begitu rajin dan cakapnya Al-Khazini dalam
bekerja, Sang Tuan memutuskan untuk memberikan pendidikan yang pantas untuknya.
Setelah mendapatkan izin dari permaisurinya, segeralah ia berbicara kepada
Al-Khazini.
Saat itu Sang Tuan sedang duduk di singgasananya yang
gagah, serta di dampingi permaisuri dan juga selirnya. Dia meminta pelayannya
yang lain untuk memanggilkan Al-Khazini untuk menghadapnya. Tak berapa lama pun
Al-Khazini datang menghadap Tuannya dengan membawakan baki berisi minuman untuk
Sang Tuan. Dia berjalan pelan seraya menundukkan wajahnya. Seorang budak
memanglah tak pantas untuk menegakkan kepalanya.
“ Kemarilah Al-Khazini” berkata Sang Tuan sambil
berdiri menyambut Al-Khazini.
Al-Khazini masih
menundukkan kepalanya seraya berlutut di hadapan Sang Tuan.
“Ada gerangan apa Tuan memanggil hamba?”
“ Begini pelayanku, setelah berhari-hari lamanya aku
memperhatikan cara mu bekerja, aku memutuskan untuk memberikan pendidikan
kepadamu. Jangan kau sia-sia kan tawaran ku ini, dan jikalaw engkau menerimanya
saya akan ajarkan engkau matematika dan filsafat.”
Wajah Al-Khazini melontarkan kebahagiaan tersendiri,
jiwanya merasa tenang. Dia berkali-kali mengucapkan rasa syukur kepada Sang
Illahi rabbi di dalam hatinya.
“ Baik Tuanku hamba terima tawaran itu”
“Baiklah, tunggu aku di perpustakaan istana besok
siang” ucap Sang Tuan
Setelah beberapa lama Al-Khazini diajarkan langsung
oleh Tuannya. Perkembangan yang fantastik diperlihatkan Al-Khazini terhadap
Tuannya, terbukti dia mampu untuk menguasai keduanya. Melihat kemampuan
Al-Khazini yang luar biasa, Tuannya memberikan suatu kontribusi kepadanya
dengan mengirimkannya kepada seorang ilmuwan dan penyair agung dari persia
bernama Omar Khayyam yang saat itu berada di merv.
“Jika saya benar-benar harus kekota Merv untuk berguru
kepada Omar Khayyam hamba akan
meninggalkan kota ini” gumam Khazini dalam hati….
“M engapa kamu melamun Khazini? tidak biasanya kamu bertingkah seperti itu” tanya tuannya.
“Tidak tuan, hamba
hanya terlalu khusu mendengarkan perkataan tuan jadi saya terbayang akan
sesuatu” jawab Khazini sambil menggaruk-garuk kepalanya.
“Terbayang sesuatu tentang apa Khazini?” tanya tuannya dengan penuh penasaran.
“Kalau memang benar saya harus ke Merv berarti saya harus meninggalkan tuan dan kota ini untuk waktu yang cukup lama. Sedangkan saya hidup disini merasa bersyukur sekali
karena tuan dan masyarakat di kota ini begitu baik kepada hamba. Entah jikalau
hamba hidup di kota Merv apakah mereka akan memperlakukan hamba sama seperti
halnya hamba hidup di kota ini bersama tuan…?” Papar Khazini sambil meneteskan
air mata.
“Khazini seharusnya
kamu bahagia dengan pernyataan saya tadi. Saya tahu akan perasaanmu namun di balik semua ini saya
mempunyai maksud tertentu. Yaitu, apa yang kamu dapatkan (ilmu)
dari saya, kamu kembangkan di bawah bimbingan Omar Khayyam sang ilmuwan dan penyair
agung dari Persia.” Jelas tuannya dengan penuh perasaan.
“Baiklah tuan hamba akan turuti apa yang tuan perintahkan pada hamba.” Jawab Khazini sambil mengusap air mata yang
bergelinang di matanya.
Selang beberapa jam dari percakapan Khazini bersama
tuannya, mataharipun terbenam keufuk barat sehingga kegelapan mulai menyelimuti
seluruh istana dan suasana ruang utama istana pun sepi nan sunyi. Hanya bersinar
beberapa cahaya lampu karena semua orang yang berkumpul di ruangan tadi
(Khazini dan tuannya beserta yang lainnya) telah kembali keruangan
masing-masing.
Esok harinya terdengar suara ayam jantan berkokok diiringi
dengan terbitnya fajar. Ba’da shalat shubuh Khazini pun bersiap-siap untuk
berangkat seraya menghadap tuannya yang sedang duduk di atas singgasana yang
megah tak lain hanyalah untuk berpamitan dan memohon do’a serta restu dari
tuannya untuk berangkat ke Merv.
“Ada apa Khazini kamu menghadap saya.” Tuannya bertanya sambil melihat kearah Khazini.
“Hamba pamit ingin berangkat ke Merv tuan dan di samping itu hamba mohon do’a dan restunya dari tuan” Khazini menjawab dengan posisi kepala menunduk penuh rasa hormat.
“Iya Khazini saya do’a
kan mudah-mudahan dalam perjalan kamu selalu di lindungi oleh Allah SWT dan
ingat satu pesan saya berprilaku baiklah pada semua orang dan jangan sedikit
pun kamu berkata bohong pada orang lain walaupun terkadang semua orang sulit
untuk menerima kenyataanya, tapi saya yakin kamu bisa.” Jawab tuannya. “Terima
kasih tuan atas do’a dan kepercayaan tuan pada hamba, insya Allah hamba akan
turuti apa yang tuan perintahkan pada hamba, assalamu’alaikum”.
“Wa’alaikumsalam, hati-hati Khazini.” Jawab tuannya dengan nada ikhlas.
Khazizni pun pergi
meninggalkan istana.
Dengan berbekal otak yang encer, akhirnya Al-Khazini
pun pergi ke kota Merv untuk berguru ke Omar Khayyam seorang ilmuwan dan
penyair agung dari Persia. Beberapa tahun kemudian Khazini pun menjelma menjadi
seorang ilmuwan berpengaruh. Ia menjadi seorang matematikus terpandang yang
langsung berada di bawah perlindungan Sultan Ahmed Sanjar, penguasa
Dinasti Seljuk.
Al-Khazini adalah
seorang ilmuwan yang bersahaja. Meski kepandaiannya sangat dikagumi dan
berpengaruh, ia tak silau dengan kekayaan. Sepeti hal nya ketika Al-Khazini
dihadiahkan 1.000 keping emas (dinar) dari seorang istri Emir Seljuk, dia
menolak dan mengembalikan hadiah tersebut. Baginya dia sudah merasa cukup
dengan uang tiga dinar dalam setahun.
Setelah dia berguru ke Omar Khayyam, Al-khazini terus
berkarya dalam bidang ilmu pengetahuan pemikirannya sangat dipengaruhi oleh
sejumlah ilmuwan besar seperti Aristoteles, Archimedes, Al-Quhi, Ibnu Haithan
atau Alhacen dan Al-Biruni. Dia telah menghasilkan salah satu kontribusi
penting dalam bidang astronomi yaitu Tabel Sinjaric. Tabel itu dituliskannya
dalam sebuah risalah astronomi bertajuk az-Zij as-Sanjari. Dalam manuskrip itu,
dia menjelaskan jam air 24 jam yang di desain untuk kegunaan astronomi. Dan ini
merupakan salah satu jam astronomi pertama yang dikenal di dunia islam.
Dan pada abad ke-13 M, sebuah risalahnya yang berjudul
Al-Khazini’s Zij as-Sanjari diterjemahkan kedalam bahasa Yunani oleh Gregory
Choniades. Risalah ini menjelaskan tentang posisi 46 bintang dan menjadi
rujukan para ilmuwan dan pelajar diKekaisaran Bizantium. Sedangkan pada tahun
1121 M, dia menulis sebuah buku dalam bidang fisika islam yang bernama kitab
Mizan al-Hikmah atau Balance of Wisdom. Dalam buku itu, Al-Khazini menjelaskan
sacara detail pemikiran dan teori yang diciptakannya tentang keseimbangan
hidrostatika, konstruksi dan kegunaan, serta teori statika atau ilmu
keseimbangan dan hidrostatika.
Selain menjelaskan pemikirannya tentang teori-teori
itu, Al-Khazani juga menguraikan perkembangan ilmu itu dari para pendahulu
serta ilmuwan yang sezaman dengannya. Dalam bukunya itu, Al-Khazini juga
menjelaskan beberapa peralatan yang diciptakan ilmuwan pendahulunya seperti
araeometer buatan Pappus serta pycnometer flask yang diciptakan Al-Biruni.
Setelah Al-Khazini begitu terkenal dengan kecerdasannya,
namanya pun mulai tersebar sampai keplosok desa. Menyikapi hal itu, Al Khazinipun membukukan semua teori-teorinya ke
dalam sebuah buku yang yang dinilai nasr sebagai sebuah karya ilmiah muslim
yang paling esensial tentang mekanika dan hidrostatika, dan terutama studi mengenai pusat gravitasi. Dalam buku itu pula Al-khazini mengupas prinsip
keseimbangan hodrostatis dengan tingkat ketelitian objek sampai ukuran
microgram (10-6gr), suatu level yang
begitu mengagumkan sampai-sampai ketelitian
tersebut menurut K.Ajram dalam
karyanya The Mirachle of Islamic Science hanya bisa tercapai pada abad ke 20 M, begitu hebatnya Al-khazini.
Tak hanya itu, kecerdasan Al-khazini terus
terkenal dengan mencetuskan teori-teori yang begitu hebat. Beliau mempunyai
seorang sahabat yang tidak kalah kecerdasannya pun begitu terkanal yang bernama
Al-biruni. Mereka merupakan sepasang
sahabat yang sangat di kagumi atas kecerdasannya dan terbukti Al-khazini dan
Al-biruni adalah ilmuwan muslim yang
pertama kali mengembangkan metode ilmiah dalam bidang ilmu keseimbangan atau
statitika dan dinamika. Merekapun terus
berfikir dan mencari cara agar penemuannya tidak hanya sampai di situ.
Pada suatu hari al-khazini menemukan teori
baru bahwasannya metode keseimbangan atau statistika dan dinamika itu dikembangkan
lagi untuk menemukan berat yang didasarkan pada teori kesebangunan dan berat. Al-Khazini dan ilmuwan pendahulunyapun berkumpul
untuk menyatukan ilmu statistika dan
dinamika ke dalam ilmu baru bernama makanika.
Tidak hanya sampai disitu mereka juga
mengabungkan hidrostatistika dengan dinamika sehingga melahirkan ilmu baru yang
di beri nama hidrodinamika. Mereka juga menerapkan teori rasio matematika
dan teknik infinitesimal serta memperkenalkan aljabar dan teknik penghitungan
ke dalam statistika. Mereka juga yang pertama kali menerapkannya ke
dalam tiga dimensi. Al-Khazini begitu berjasa dalam meletakkan fondasi bagi
pengembangan mekanika klasik di era renaisans eropa sosok ilmuwan muslim yang
begitu di segani oleh masyrkat sekitar sampai ke penjuru dunia.
Ilmuwan Muslim yang berjaya di abad ke-12 M – tepatnya
1115-1130 M – itu telah memberi kontribusi yang sangat besar bagi perkembangan
sains modern, terutama dalam fisika dan astronomi. al-Khazini merupakan saintis
Muslim serbabisa yang menguasai astronomi, fisika, biologi, kimia, matematika
serta filsafat.
Sederet buah pikir
yang dicetuskannya tetap abadi sepanjang zaman. al-Khazini merupakan ilmuwan
yang mencetuskan beragam teori penting dalam sains seperti: metode ilmiah
eksperimental dalam mekanik; energi potensial gravitasi; perbedaan daya, masa
dan berat; serta jarak gravitasi.
Al-Khazini wafat pada akhir abad ke-12 M disaat dirinya sedang
berjaya. Meski begitu,
pemikiran-pemikirannya berpengaruh terhadap beberapa ilmuwan lain serta
pemikiran-pemikiran yang telah diwariskannya bagi peradaban dunia hingga kini
masih tetap abadi dan dikenang.
The End
Comments
Post a Comment