Skip to main content

Misteri Angka Lima



Angka lima merupakan salah satu dari bilangan atau simbol dari suatu bilangan. Dalam setiap angka, tentunya memiliki ciri khusus atau misteri tersendiri. Sama halnya dengan angka lima. Angka lima juga memiliki misteri tersendiri. Adapun misteri angka lima itu sebagai berikut :

A.      Angka lima merupakan kelipatan yang mudah di hitung
Yakni sebuah angka yang tidak asing bagi umat manusia. Kelipatan 5 merupakan kelipatan yang mudah dihitung, bahkan rupiah pun mengaplikasikan kelipatan 5 sebagai nilai uang yang beredar di negaranya. Walaupun 5 rupiah sudah tidak ada tetapi tetap saja kelipatan lima dipakai sebagai kelipatan nilai mata uang Indonesia.

B.       Angka lima merupakan tanda poros setiap ponsel
Disadari atau tidak, bahwa setiap ponsel yang ada di dunia ini mempunyai tanda berupa tonjolan dan sebagainya pada tombol 5,  tanda di angka lima merupakan tanda poros setiap ponsel sehingga pengguna ponsel dimudahkan dalam mencari pusat massa dari ponselnya.

C.       Angka lima dalam perkalian
Angka 5 merupakan angka yang istimewa. Memiliki pola sendiri dalam menghitungnya. Cara menghitung kuadrat angka 5 sederhana yang dapat diajarkan kepada siswa, yaitu :
5 x 5 = 25
15 x 15 = 225
25 x 25 = 625
Bilangan Kuadrat Berakhiran 5 adalah angka di depan satuan lima ditambah satu dan dikalikan angka tersebut sebelum ditambah satu. Maka akan didapat angka awalnya, sedangkan akhirannya selalu 25.
Misalnya :
35 x 35 =?
Maka
(3 + 1) x 3 = 12
12 = angka awalnya
seperti yang saya paparkan diatas tadi untuk angka akhir selalu 25.
jadi hasilnya 1225.

D.    Angka lima dalam Rukun Islam
Angka 5 juga mempunyai arti yang istimewa dalam agama Islam, dimana Rukun Islam ada 5 yaitu mengucapkan 2 kalimat yaitu Syahadat, Shalat, Zakat, Berpuasa di Bulan Ramadhan, dan Naik Haji bagi yang mampu.

E.     Angka lima dalam gelar Ulul Azmi
Gelar Ulul Azmi (gelar ini diberikan karena rosul-rosul ini mempunyai ketabahan dan kesabaran yang sangat tinggi). Gelar yang  hanya diberikan kepada  5 dari banyaknya Nabi dan Rosul yaitu : Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad

F.        Angka lima dalam Pancasila
Angka 5 juga mempunyai arti yang istimewa dalam negara Indonesia, dimana dasar negara adalah Pancasila. Yaitu:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan dasar filosofi dari manusia Nusantara. Bangsa Indonesia yang merupakan kumpulan dari berbagai variasi agama dan budaya sepakat untuk mempunyai satu Tuhan sesuai dengan masing-masing kepercayaan dan keyakinannya. Pancasila tidak mempermasalahkan nama dari eksistensi Tuhan baik itu yang disebut Allah, Alloh, Yahweh, sang Hyang Widi Wase maupun nama lainnya. Pancasila memberikan kebebasan bagi warga negaranya untuk memeluk agama sesuai dengan keyakinan dan kepercayaannya. Yang pasti makna dari Tuhan tersebut mempunyai arti satu-satunya yang Mengatur, Menguasai dan ditaati oleh seluruh alam semesta. Namun demikian, maksud Ketuhanan dalam sila pertama adalah eksistensi “satu Tuan yang tunggal dan esa”. Ada perbedaan prinsip antara Tuhan dengan Tuan. Kata asli Tuhan sebenarnya adalah Tuan, yang memiliki makna seorang raja yang harus ditaati segala perintah dan larangannya. Permasalahan bangsa ini adalah tidak ada ‘satu tuan’ dalam implementasi pemerintahannya. Tuan yang Esa atau tunggal, atau kesatuan komando kepemimpinan tidak terjadi di sistem kekuasaan bangsa ini. “Manusia tidak bisa mengabdi kepada dua Tuan”. Inilah yang terjadi di Indonesia sekarang ini. Pemimpin bangsa ini tidak tunggal atau esa tetapi berpecah belah. Koalisi yang terjadi dalam pemerintahan telah menjadikan kebingungan dan kekacauan dalam sistem ketaatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia bingung karena banyak “tuan-tuan” yang ada di Indonesia ini. Terlebih lagi pemimpin bangsa hari ini telah melampui batas dalam etika perilaku kehidupannya. Pemimpin tidak lagi menjadi teladan dengan sifat dan karakter kepemimpinan Tuan Semesta Alam. Pemimpin hari ini telah meninggalkan nilai-nilai Ketuhanan. Ada istilah plesetan yang terjadi di Indonesia ini, “Ketuhanan Yang Maha Esa telah berganti menjadi Keuangan Yang Maha Esa”. Itulah makna sesungguhnya Ketuhanan Yang Maha Esa, sebuah kesatuan yang tunggal berdasar kesatuan atas nama “Tuhan yang Esa” dalam arti kepemimpinan berbangsa dan bernegara. Manusia tidak bisa mengabdi kepada dua tuan, jika dia mencintai yang satu maka dia akan meninggalkan yang lainnya. 
 2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
Manusia yang adil dan beradab adalah manusia yang taat akan segala perintah dan larangan dalam hukumNya. Kegagalan manusia Indonesia menggenapi sila pertama maka sila kedua tidak bisa tergenapi. Karena manusia Indonesia telah meninggalkan nilai-nilai karakter Tuan Semesta Alam maka kondisi manusia menjadi tidak beradab dan menjadi manusia yang tidak mempunyai sifat adil. Perintah untuk menjadi manusia yang adil dan beradab sudah tertulis dalam kita suci yaitu sesuai dengan hukum kasih. Cintailah Allah sepenuh akal budimu dan cintailah sesamamu sebagimana kamu mencintai dirimu sendiri. Jadilah penegak-penegak keadilan walaupun hukum itu menimpa dirimu sendiri. 
 3. Persatuan Indonesia
Menjadi manusia yang bersatu dan manunggal sesuai dengan ajaran Tuhan Semesta Alam. Perintah jelas bahwa manusia itu diciptakan untuk bersatu dan bukan untuk berpecah belah. Kondisi yang tauhid atau unitas akan menciptakan persatuan dan kesatuan dalam keberagaman budaya dan agama. Bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang besar ketika mampu menyatukan seluruh putra-putri bangsa sebagaimana sumpah Palapa yang dikumandangkan oleh Gajah Mada.
 4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan.
Sistem pengambilan keputusan kebijakan yang penuh kebijaksanaan berdasar permusyawaratan. Sebenarnya dalam Pancasila tidak mengenal pemilihan Presiden, Gubernur, Bupati maupun lainnya secara langsung. Indonesia hari ini telah melanggar konstitusinya sehingga wajar jika diazab oleh Tuan Semesta Alam. Sistem demokrasi hari ini telah mencederai ideology Bangsa Indonesia. Pancasila tidak mengenal kebenaran menurut orang banyak. Sementara orang banyak di Indonesia ini masih mayoritas manusia yang bodoh. Logika sederhana dari sistem demokrasi ini maka wajar jika diibaratkan seperti orang yang berjalan dengan kepala di bawah dan kaki diatas. Itulah demokrasi, suara seorang professor nilainya sama dengan seorang tukang becak. Ini tidak fitrah, dan Pancasila sudah melarang untuk sistem barat tersebut.
 5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Pancasila mempunyai visi universal untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan manifestasi dari penggenapan semua ideology Pancasila tersebut. Sila pertama sampai sila kelima merupakan sebuah sistem integrasi yang holistic tidak terpisahkan.

G.    Angka lima sebagai Agama yang diakui di Indonesia
Agama yang diakui di Indonesia ada 5, yaitu Islam, Kristen protestan, Kristen Katolik, Budha dan Hindu.
 H.      Angka lima dalam Panca indra
Angka 5 juga mempunyai arti yang istimewa dalam tubuh manusia, dimana hanya ada 5 indra (panca indra) yaitu mata, telinga, hidung, lidah dan kulit.
 1.    Mata
Mata adalah pelita tubuh. Jika mata itu baik maka seluruh perbuatan itu akan benar. Mata berfungsi untuk melihat visualisasi benda atau materi yang dipancarkan oleh sinar. Mata ini mempunyai peran vita bagi manusia untuk belajar serta mempelajari suatu fenomena kejadian di alam ini. Mata adalah sarana penglihtan atau alat bagi manusia untuk mengenali semua peradaban di atas bumi ini. Orang yang tidak mempunyai mata akan mengalami hambatan dalam interaksi dengan lingkungan.

2. Telinga
Telinga adalah alat indra yang memiliki fungsi untuk mendengar suara yang ada di sekitar kita sehingga kita dapat mengetahui / mengidentifikasi apa yang terjadi di sekitar kita tanpa harus melihatnya dengan mata kepala kita sendiri. Telinga bertugas untuk mempelajari sesuatu dari dimensi suara auditori. Kemampuan mendengar sangat menentukan masa depan manusia.

3. Hidung
Hidung adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar atau sesuatu dari aroma yang dihasilkan. Kita mampu dengan mudah mengenali makanan yang sudah busuk dengan yang masih segar dengan mudah hanya dengan mencium aroma makanan tersebut. Di dalam hidung kita terdapat banyak sel kemoreseptor untuk mengenali bau. Alat indera ini sangat sensistif dalam mengenali lingungan yang ada di sekitar kehidupan.

4. Lidah
Lidah adalah alat indera yang berfungsi untuk merasakan rangsangan rasa dari benda-benda yang masuk ke dalam mulut kita. Lidah dapat merespon berbagai jenis dan macam rasa seperti rasa manis, rasa pahit, rasa asam dan rasa asin. Kita dapat menikmati makanan dan minuman karena adanya indra pengecap ini.

5. Kulit
Kulit adalah alat indera kita yang mampu menerima rangsangan temperatur suhu, sentuhan, rasa sakit, tekanan, tekstur, dan lain sebagainya. Pada kulit terdapat reseptor yang merupakan percabangan dendrit dari neuron sensorik yang banyak terdapat di sekitar ujung jari, ujung lidah, dahi, dll.

I.         Angka lima dalam jari jemari
Kalau yang ini tidak dapat disangkal lagi, anak kecil pun tahu kalau jumlah jari jemari manusia ada 5 untuk setiap anggota gerak kita. Hebatnya Allah SWT menciptakan anggota badan manusia secara sempurna, kedua tangan kita ternyata pas memiliki 5 jari kanan-kiri, kaki pun juga masing-masing memiliki 5 jari-jemari. Semua ini bisa jadi gunanya untuk membantu kita menghitung rahasia-rahasia angka lima lainnya.

1.    Ibu Jari (Jempol) : Role Model
Seorang pemimpin harus mampu menjadi panutan bagi bawahannya. Panutan dalam hal ini seringkali sangat kompleks, tidak hanya panutan ditempat kerja melainkan juga menjadi panutan dalam membina keluarga, menjadi panutan dalam bermasyarakat. Sehingga seorang pemimpin harus memiliki integritas, integritas tidak mungkin dibangun seketika. Integritas membutuhkan daya upaya yang besar dan dalam jangka waktu panjang, dan lebih penting lagi membutuhkan konsistensi (Istiqomah), karena orang lain membutuhkan pembuktian agar bisa percaya. Namun yang sangat perlu diwaspadai adalah integritas sifatnya sangat rentan. Sekali seorang pemimpin berbuat kesalahan fatal maka integritas yang dibangun seketika itu juga akan runtuh ke titik terendah.

2.  Telunjuk : Self Vision
Telunjuk gunanya untuk menunjuk, pada konteks kepemimpinan maka seorang pemimpin dituntut harus memiliki visi (mana ide mu?, mana otak mu?, mana visi mu?) dan visi seorang pemimpin harus dibagi kepada bawahannya agar mampu membuka pikiran bawahannya. Visi yang dibagi ini sangat berguna untuk menjamin keselarasan dalam menjalankan tugas sekaligus memberitahu para bawahan dimana posisi mereka seharusnya dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya. Seorang pemimpin yang tidak memiliki visi bukanlah pemimpin, karena dengan visi inilah seorang pemimpin berkiblat, dan kiblat seorang pemimpin adalah kiblat para bawahannya. Maka bisa dibayangkan apabila orang memimpin tanpa visi maka akan terjadi saling tumbukan dalam organisasi.

3.  Jari Tengah : Challenging The Process
Siapapun yang diajungi jari tengah akan marah,atau benci. Namun dalam marah dan benci itu terdapat semangat dan energi, artinya seorang pemimpin harus bisa menyemangati anak buahnya sekaligus menyalurkan energi bawahan pada arah yang tepat untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam hal ini pemimpin berupaya untuk membuat para bawahannya menemukan tantangan sekaligus merasakan tantangan -- let follower find out and feels challenge. Hal ini sangat penting sebagai upaya perbaikan kinerja dalam organisasi sekaligus pemgembangan diri bagi para bawahan, sehingga akan berdampak sangat baik bagi organisasi dan kapasitas serta kapabilitas bawahan.

4. Jari Manis : Enable Others To Act
Pada jari manis biasanya terdapat cincin, cincin ini merupakan sebuah pengikat symbol dari adanya sebuah kepercayaan (thrust). Dengan adanya kepercayaan diantara pemimpin dan bawahan maka seorang pemimpin harus membuat pendelegasian tugas maupun tanggungjawab tertentu kepada bawahan. Seorang pemimpin yang mengerjakan segalan sesuatunya seorang diri bukanlah pemimpin, dengan pendelegasian ini merupakan bentuk pengembangan diri bagi para bawahan. Seorang pemimpin selayaknya bertindak seperti conductor sebuah kelompok orchestra, conductor sama sekali tidak memainkan alat musik, conductor bertugas mengatur tempo, dan ritme alunan orchestra. Karena dalam diri masing-masing conductor dan para pemain musik sudah terdapat saling percaya.

5. Jari Kelingking : Encouraging The Heart
Seorang pemimpin harus memiliki sesuatu yang secara emosional membuat bawahan merasa terikat, sesuatu yang tumbuh dari kedalaman hati yang dibuat dengan sikap yang tulus. Misalnya ketika seorang bawahan sukses menjalankan proyek maka seorang pemimpin harus dengan tulus memberikan pujian. Siapa sih yang tidak suka dipuji???. Pujian merupakan bentuk penghargaan sekaligus bentuk pengakuan terhadap eksistensi. Namun untuk melakukan pujian, seorang pemimpin terlebih dahulu harus menjadi role model bagi para bawahannya, tanpa hal ini pujian yang ada justru akan menimbulkan kecurigaan. Dengan menjadi role model terlebih dahulu, maka pujian yang diberikan oleh seorang pemimpin akan lebih kena di hati para bawahannya.

J.         Angka lima  dalam Lapisan Penyusun Bumi
Berdasarkan materi kuliah yg saya dapat, ternyata bumi berdasarkan lapisan penyusunnya tersusun atas 5 lapisan yakni 
1.      Atmosfer (Angin / Udara)
2.      Hidrosfer (Air / Laut)
3.      Lithosfer (Tanah / Daratan)
4.      Kriosfer (Energi / Es Kutub)
5.      Biosfer (Kehidupan manusia, tumbuhan, hewan)

K.      Angka lima dalam Pentagram Manusia
Pernah melihat lukisan pentagram manusia Da Vinci, dari lukisan ini terlihat sekali bahwa tubuh manusia memiliki 5 titik sudut seperti bintang. 1 sudutnya kepala, 2 tangan dan 2 lainnya kaki. seperti bintang yang memiliki 5 sudut. Sekali lagi Allah SWT memberikan bentuk yang indah, seimbang, dan simetris bagi manusia.

L.       Angka lima dalam Cerita Pandawa
Dunia pewayangan adalah sarat dengan petuah-petuah perbuatan yang utama sebagai pegangan hidup maupun dalam bertindak baik seseorang sebagai raja / pemimpin, ksatria, pendeta, maupun orang biasa yang intinya adalah pelajaran etika agar seseorang selalu berbudi luhur untuk selalu berbuat luhur dan menjauhi perbuatan yang merusak diri maupun lingkungan sekitarnya
Kisah 5 bersaudara dalam cerita pewayangan Mahabharata. Kelima laki-laki ini mewakili beberapa watak dan gambaran pribadi manusia yang arif dan patut dijadikan suri tauladan kehidupan.

1.    Yudistira
     Yudistira merupakan saudara para Pandawa yang paling tua. Ia merupakan penjelmaan dari Dewa Yama dan lahir dari Kunti. Sifatnya sangat bijaksana, tidak memiliki musuh, dan hampir tak pernah berdusta seumur hidupnya. Memiliki moral yang sangat tinggi dan suka mema’afkan serta suka mengampuni musuh yang sudah menyerah. Memiliki julukan Dhramasuta (putera Dharma), Ajathasatru (yang tidak memiliki musuh), dan Bhārata (keturunan Maharaja Bharata). Ia menjadi seorang Maharaja dunia setelah perang akbar di Kurukshetra berakhir dan mengadakan upacara Aswamedha demi menyatukan kerajaan-kerajaan India Kuno agar berada di bawah pengaruhnya.

2.    Bima
     Bima merupakan putra kedua Kunti dengan Pandu. Nama bhimā dalam bahasa Sansekerta memiliki arti "mengerikan". Ia merupakan penjelmaan dari Dewa Bayu sehingga memiliki nama julukan Bayusutha. Bima sangat kuat, lengannya panjang, tubuhnya tinggi, dan berwajah paling sangar di antara saudara-saudaranya. Meskipun demikian, ia memiliki hati yang baik. Pandai memainkan senjata gada. Senjata gadanya bernama Rujakpala dan pandai memasak. Bima juga gemar makan sehingga dijuluki Werkodara. Kemahirannya dalam berperang sangat dibutuhkan oleh para Pandawa agar mereka mampu memperoleh kemenangan dalam pertempuran akbar di Kurukshetra
.
3.    Arjuna
     Arjuna merupakan putra bungsu Kunti dengan Pandu. Namanya (dalam bahasa Sansekerta) memiliki arti "yang bersinar", "yang bercahaya". Ia merupakan penjelmaan dari Dewa Indra, Sang Dewa perang. Arjuna memiliki kemahiran dalam ilmu memanah dan dianggap sebagai ksatria terbaik oleh Drona. Kemahirannnya dalam ilmu peperangan menjadikannya sebagai tumpuan para Pandawa agar mampu memperoleh kemenangan saat pertempuran akbar di Kurukshetra. Arjuna memiliki banyak nama panggilan, seperti misalnya Dhananjaya (perebut kekayaan – karena ia berhasil mengumpulkan upeti saat upacara Rajasuya yang diselenggarakan Yudistira); Kirti (yang bermahkota indah – karena ia diberi mahkota indah oleh Dewa Indra saat berada di surga); Partha (putera Kunti – karena ia merupakan putra Perta alias Kunti). Dalam pertempuran di Kurukshetra, ia berhasil memperoleh kemenangan dan Yudistira diangkat menjadi raja.

4.    Nakula
     Nakula merupakan salah satu putera kembar pasangan Madri dan Pandu. Ia merupakan penjelmaan Dewa kembar bernama Aswin, Sang Dewa pengobatan. Saudara kembarnya bernama Sadewa, yang lebih kecil darinya, dan merupakan penjelmaan Dewa Aswin juga. Setelah kedua orangtuanya meninggal, ia bersama adiknya diasuh oleh Kunti, istri Pandu yang lain. Nakula pandai memainkan senjata pedang. Dropadi berkata bahwa Nakula merupakan pria yang paling tampan di dunia dan merupakan seorang ksatria berpedang yang tangguh. Ia giat bekerja dan senang melayani kakak-kakaknya.

5. Sadewa
     Sadewa merupakan salah satu putera kembar pasangan Madri dan Pandu. Ia merupakan penjelmaan Dewa kembar bernama Aswin, Sang Dewa pengobatan. Saudara kembarnya bernama Nakula, yang lebih besar darinya, dan merupakan penjelmaan Dewa Aswin juga. Setelah kedua orangtuanya meninggal, ia bersama kakaknya diasuh oleh Kunti, istri Pandu yang lain. Sadewa adalah orang yang sangat rajin dan bijaksana. Sadewa juga merupakan seseorang yang ahli dalam ilmu astronomi.

M.     Angka lima dalam Ajaran Moh 5
Salah satu tokoh wali songo, Sunan Ampel dalam mensyiarkan agama Islam di Pulau Jawa terkenal dengan ajaran MOH 5 yakni Moh Maen (judi), Moh Mabok (mabuk-mabukan), Moh Maling (mencuri), Moh Madat (menghisap candu) dan Moh madon (zina). Moh limo adalah filosofi Jawa yang mengajarkan kepada kita kearifan dan kebijaksanaan dalam hidup sekaligus dapat menuntun kita untuk mencapai hidup dengan kemadanian masyarakat. Moh Limo memiliki pesan moral dan sosial yang tinggi dan tetap bisa diaplikasikan di masa modern ini. Walaupun filosofi ini sudah ada sebelum kita lahir, namun filosofi ini tetap bisa kita jadikan acuan dalam berperilaku sosial di masyarakat sekarang.

N.      Angka lima dalam Janji Deklarasi Gerakan Fajar Nusantara
Pada tanggal 21 januari 2012 ini telah ada kejadian bersejarah di alam semesta ini. Suatu kejadian yang merupakan penggenapan dari rencana Tuhan Yang Maha Esa. Deklarasi organisasi masyarakat yang merupakan bagian dari strategi perjuangan mewujudkan kemerdekaan sejati bangsa ini. Dalam agenda tersebut disampaikan komitmen deklarasi yang terdiri atas lima butir deklarasi sebagai berikut:
1.      Kami Gerakan Fajar Nusantara siap menjadi manusia yang tunduk patuh kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan jalan kebenaran yang diajarkanNya sebagaimana termaktub dalam PANCASILA.
2.      Kami Gerakan Fajar Nusantara siap mempertahankan dan memperjuangkan cita-cita luhur bangsa sebagaimana tertera dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
3.      Kami Gerakan Fajar Nusantara siap mewujudkan dan melahirkan kader-kader pemimpin bangsa yang JUJUR, BERANI, TEGAS, ADIL, CAKAP, BERINTEGRITAS, BIJAKSANA, CERDAS dan SEHAT dengan berlandaskan nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
4.      Kami Gerakan Fajar Nusantara siap bekerjasama dengan seluruh elemen bangsa untuk menghidupkan kembali nilai-nilai luhur budaya bangsa demi mewujudkan bangsa yang damai sejahtera
5.      Kami Gerakan Fajar Nusantara siap berkorban harta dan jiwa untuk membangun bangsa dan tanah air dengan semangat kemerdekaan dalam persatuan dan kesatuan menuju KEJAYAAN NUSANTARA sebagai MATAHARI DUNIA.

O.      Angka lima merupakan Bilangan Dasar
Angka 5 merupakan bilangan dasar yang mempunyai ciri khas tertentu. Dalam realitas kehidupan banyak sekali menggunakan angka 5 sebagai contoh dasar Negara Pancasila menggunakan 5 sila, umat islam menjalankan sholat 5 waktu sehari semalam. Jadi angka 5 ini merupakan angka yang penting yang berhubungan dengan manusia. Dalam matematika angka 5 memiliki keunikan tersendiri dan hal ini yang membuat penulis merasa perlu untuk mengkajinya.
Jika bilangan lima dioperasikan tambah (+) dengan bilangan yang satuanya 5 maka hasil dari operasi bilangan satuannya selalu 0 (nol). Contohnya sebagai berikut :
1.     5 + 5 = 10 ,          bilangan satuan 0
2.     5 + 15 = 20,         bilangan satuan 0
3.     5 + 25 = 30,         bilangan satuan 0
4.     5 + 105 = 110,     bilangan satuan 0
5.     5 + 1005 = 1010, bilangan satuan 0

Dan apabila dikenakan operasi kurang dengan  bilangan satuan  5 maka hasil dari operasi satuanya adalah  nol juga. Contoh:
1.     5 – 5 = 0
2.     15 – 5 = 10
3.     1005 – 5 = 1000
Angka 5 adalah bilangan prima. Setiap bilangan yang mempunyai satuan angka 5 hanya memiliki faktor  1,3,5,7 dan yang merupakan perpangkatan dari bilangan tersebut.
Contoh:
1.     5 faktornya 1 dan 5
2.     15 faktornya 1, 3 dan 5
3.     25 faktornya 1,5 dan 52
4.     35 faktornya 5 dan 7.
Apabila angka 5 dioperasikan dengan menggunakan operasi kali terhadap bilangan yang mempunyai satuan angka 5 …maka kita dapat menghitung dengan menggunakan pola dibawah ini .

5 x 5 = 25       Þ      5 x 5      = 1 x 1.  25
15 x 15 =225  Þ    15 x 15   = 1 x 2.  25
25 x 25 = 625  Þ   25 x 25  = 2 x 3 . 25
35 x 35 =1225 Þ   35 x 35  = 3 x 4 . 25
45 x 45 = 2025 Þ  45 x 45 = 4 x 5 . 25

P.      Angka Lima dalam Wahyu pertama Nabi Muhammad SAW
Wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah surat al-Alaq ayat 1-5, yang artinya sebagai berikut :
1.      Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2.      Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3.      Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4.      Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,
5.      Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

TERJEMAH, TAFSIR, TA’WIL DAN TERJEMAH TAFSIRIYAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1        LATAR BELAKANG Al-Qur'an seperti diyakini kaum muslim merupakan kitab hidayah, petunjuk bagi manusia dalam membedakan yang haq dengan yang batil. Dalam Al-Qur'an itu sendiri menegaskan beberapa sifat dan ciri yang melekat dalam dirinya, di antaranya bersifat transformatif. Yaitu membawa misi perubahan untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan-kegelapan, Zhulumat (di bidang akidah, hukum, politik, ekonomi, sosial budaya dll) kepada sebuah cahaya, Nur petunjuk ilahi untuk menciptakan kebahagiaan dan kesentosaan hidup manusia, dunia-akhirat. Dari prinsip yang diyakini kaum muslim inilah usaha-usaha manusia muslim dikerahkan untuk menggali format-format petunjuk yang dijanjikan bakal mendatangkan kebahagiaan bagi manusia. Maka dari pernyataan itu pulalah, konsep tentang manusia dan identitasnya dalam menjabarkan misi kekhalifahan dan ubudiyyah di muka bumi menjadi penentu yang determinan dalam proses mengkaji dan memahami teks suci yang d

bagan sejarah aritmetika

Berisikan ruang lingkup, cabang, dan tokoh aritmatika dari tahun 973 - 1429

Berkenalan dengan Al-Qur'an

A.   Pengertian Al-Qur’an             Menurut pendapat yang paling kuat, seperti ya n g telah dikemukakan oleh Subhi Shalih, Al-Qur’an berarti bac a an. Ia merupakan kata turunan (mashdar) kata qara’a (fi’il madli) denga arti ism al-maf’ul, yaitu maqru’ yang dibaca (Al-Qur’an dan terjemahannya, 1990: 15). Pengertian ini merujuk pada sifat Al-Qur’an yang difirmankan-Nya dalam Al-Qur’an (Q.S al-Qiyamah [75]: 17-18). Dalam ayat tersebut, Allah berfirman: “ Sesunggahnya atas tanggungan kamilah mengumpulkanya (didadamu) dan (membuat kamu pandai) membacanya. Apabila kami telah selesaimembacanya, maka ikutilaah bacaan itu.” (Q.S al-Qiyamah [75]: 17-18). { [1] } 1.       Pengertian Etimologi (Bahasa) Para ulama telah berbeda pendapat di dalam menjelaskan kata Al-Qur’an dari sisi: derivasi (Isytiqad), cara melafalkan (apakah memaka i hamzah atau tidak), dan me r upakan kata sifat atau kata jadian. Sebagian dari mereka, diantaranya Al-Zujaj, menjelaskan bahwa kata Al-Qur’an